Notice: Use of undefined constant judul - assumed 'judul' in /opt/lampp/htdocs/sipasada/view/berita.php on line 72
     

 
 
 
11-October-2017
 

Salah satu jenis kekayaan alam yang terdapat di Tapanuli Selatan


             Salah satu kekayaan alam yang tak terkira nilainya dan yang hanya ada di Indonesia adalah tanaman salah. Salak (Salacca edulis) dapat tumbuh subur pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kondisi tanah yang memiliki derajat keasaman tanah (pH) 4,5-7,5 dan curah hujan 1500-3000 mm per tahun. Tanaman ini tidak memerlukan pemupukan dan anak tunas baru akan tumbuh dari pohon salak tua yang merunduk. Proses pergantian tanaman baru ini mempermudah penduduk sehingga tidak perlu untuk melakukan penanaman kembali. Oleh karena itu, tanaman yang ada saat ini kebanyakan adalah tanaman dari leluhur yang masih ada sampai sekarang.

             Buah Salak yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan ada 3 jenis antara lain; salak merah, mempunyai warna daging buah yang putih dengan semburat merah dengan rasa daging buah kombinasi manis, masam dan sepat. Salak putih, berwarna putih dengan rasa manis, masam dan sepat, dan salak sibakkua Bentuk pokoknya menyerupai payung, dan tertutup rapat oleh pelepah daun dengan batangnya merayap dipermukaan tanah serta memiliki lebar tajuk berkisar 4-5 meter serta berbentuk kerucut terbalik. Kualitas rasa Salak dari Tapanuli Selatan yang khas dengan rasa manis sedikit asam sepat menjadikan Salak ini sangat spesial apabila dibandingkan dengan Salak yang berasal dari daerah lain. Keunggulan lain dari bisa didapatkan dari buah salak Tapanuli Selatan adalah buahnya besar dengan daging yang tebal serta mengandung nilai gizi tinggi seperti Kalori, Protein, Kalsium, Fospor, Besi dan Karbohidrat. Juga mengandung zat bioaktif antioksidan seperti Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin C serta senyawa Finolik

            Tak salah kiranya apabila Tapanuli Selatan dikatakan Daerah Wisata Salak. Hal ini disebabkan hampir disemua Kecamatan di bawah Wilayah Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai perkebunan salak yang dijadikan masyarakat sebagai sumber utama penghasilannya, antara lain ; Batang Angkola, Angkola Timur, Angkola Selatan, Angkola Barat, Batang Toru, dan Marancar. Kemudian, masyarakat juga telah kreatif dengan menjual makanan hasil olahan salak seperti Dodol, Kurma, Keripik, Sirup, Madu, Minuman Berenergi, Agar-agar, Kopi, Kecap dan Manisan yang dengan sangat mudahnya dijumpai di sepanjang desa Sitinjak Kecamatan Angkola Barat. Tentunya, banyaknya ketersediaan buah salak sebagai bahan baku sangat menjanjikan apabila dikembangkan menjadi industri makanan berbahan dasar buah salak. Potensi yang masih besar ini menanti para investor untuk menanamkan modalnya.





Ali Nurrakhmad Siregar, ST. M.Sc
Kepala Seksi Perencanaan Penanaman Modal
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu