Notice: Use of undefined constant judul - assumed 'judul' in /opt/lampp/htdocs/sipasada/view/berita.php on line 72
     

 
 
 
12-October-2017
 

Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) merupakan tanaman yang dapat tumbuh didataran rendah dengan kondisi curah hujan optimal


            Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) merupakan tanaman yang dapat tumbuh didataran rendah dengan kondisi curah hujan optimal 2500 mm sampai dengan 4000 mm/tahun dengan hari hujan 100 sampai dengan 150 hh/tahun dengan ketinggian tanah 200 – 600 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan suhu optimal 25 – 350C. Apabila dilihat dari topografi tanah, berada pada kemiringan tanah < 16 %. Syarat-syarat yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang dengan baiknya tanaman ini, kesemuanya dimiliki oleh Kabupaten Tapanuli Selatan, khususnya Kecamatan; Aek Bilah, Marancar, Batang Toru, Angkola Barat, Angkola Sangkunur, Sayur Matinggi, Angkola Timur dan Batang Angkola (Bappeda, 2016)

            Potensi dapat dikembangkannya tanaman ini juga didukung dengan telah adanya Perusahaan pengolahan getah karet yaitu PT. Perusahaan Negara III dan PT. Kirana Sapta. Tentunya, kehadiran 2 perusahaan ini sangat membantu untuk penjualan getah karet masyarakat. Sejalan dengan itu, PT Kirana Sapta juga telah meningkatkan kapasitas produksi Pabriknya dari 30.000 Ton/Tahun menjadi 60.000 Ton/Tahun. Hal ini dilakukan melihat potensi yang dimiliki oleh Kabupaten ini dengan 48,79 % atau senilai dengan 212.602,33 Ha wilayahnya merupakan lahan yang sesuai untuk pertanian lahan kering (Bappeda, 2016).

            Kebutuhan pabrik atas getah karet berkualitas tinggi juga diperlukan oleh PT. Kirana Sapta untuk mengolahnya menjadi karet remah SIR 10, SIR 20 dan SIR 20 VK sehingga karet remah kualitas tinggi dapat dieksport ke pabrik pembuatan ban kendaraan seperti Goodyear, Bridgestone, Michelin, Yokohama, Hankook, Toyp, Dunlop, Kumho, GT Radial, Pirell, Fate, Cooper, Nexen dan Apollo. Sayangnya, perkebunan karet rakyat tidak dikelola dengan baik dan hanya dikelola seadanya dan getah karet yang dihasilkan berkualitas rendah menyebabkan ketidak stabilan harga jual getah karet pada masyarakat. Hal ini merupakan tantangan melihat potensi yang masih besar dari pengembangan budi daya tanaman karet Tapanuli Selatan. Kiranya dapat disadari oleh masyarakat lokal, investor dan Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan untuk dapat menjadikan kekayaan alam Kabupaten Tapanuli Selatan dengan mengolahnya secara lebih baik.





Ali Nurrakhmad Siregar, ST. M.Sc
Kepala Seksi Perencanaan Penanaman Modal
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu